Manfaat "Pretend Play" untuk Perkembangan Anak
Salah satu permainan yang sering dilakukan anak adalah pretend play. Ayah
Bunda sudah tahu apa itu pretend play? Simak yuk.
Apa itu Pretend Play
Pretend play adalah salah satu jenis permainan anak yang mengandung unsur berpura-pura. Dimana dalam permainan tersebut terdapat aturan dan peralatan yang menunjang permainan. Pretend play berbeda dengan role play, karena role play hanya fokus pada peran yang dilakukan. Dalam pretend play anak dapat bermain sendirian dengan benda – benda sekitar yang menunjang permainannya. Atau bermain bersama orang tua, kakak dan teman (Prafitri,2018).
Umumnya insting untuk bermain pretend play ini akan muncul saat anak usia dua tahun ke atas. Dimana dia sudah memiliki imajinasi yang tinggi dan mulai dapat mengkomunikasikan sesuatu (berbicara). Tapi memang peran orang tua dan lingkungan sangat penting untuk menstimulasi anak bermain peran. Orang tua juga harus aktif dan banyak melatih anak untuk berkomunikasi dengan menceritakan sekitar atau memainkan mainan mereka. Memang anak tidak akan langsung mengikuti apa yang kita latih atau ajarkan. Tapi, orang tua sangat perlu untuk telaten dan menstimulasi perkembangan anak secara berulang unuk menumbuhkan sikap percaya diri bahwa mereka bisa melakukannya.
Manfaat Pretend play
Ada banyak
sekali manfaat pretend play untuk stimulasi tumbuh kembang anak, diantaranya:
1.
Mengasah
kemampuan motorik
Pretend play dapat mengasah kemampuan motorik halus anak. Dengan bermain
peran anak akan menirukan gaya dari peran yang dimainkannya sehingga gerak
tubuhnya lebih aktif. Saraf – saraf halus pada anggota tubuh terutama anggota
gerak dapat terlatih. Hal ini sangat penting untuk menstimulasi perkembangan keterampilan
anak. Anak akan lebih cepat merespon apabila dia melihat suatu masalah. Sehingga
di masa mendatang anak dapat menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan
dengan lebih tepat.
2.
Meningkatkan
kemampuan bahasa dan kematangan sosial
Kemampuan bahasa dan kematangan sosial anak juga lebih meningkat dengan melakukan pretend play. Anak akan belajar mengekspresikan emosi, menggambarkan simbol serta menerapkan perilaku dari tokoh atau objek yang diperankan (Suminar, 1997). Anak juga berlatih berpikir abstrak , yaitu dengan menganalisa apa yang harus ia lakukan jika itu terjadi pada dirinya. Dia akan memahami peran yang harus ia lakukan ketika mengadapi sebuah persoalan (Rubin, 1983).
3.
Meningkatkan Perkembangan Kognitif
Permainan ini
dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak yang meliputi kemampuan untuk
bernegosiasi, melakukan perencanaan, mencapai tujuan dan pemecahan masalah
(problem solving) (Bergen, 2002). Kemampuan ini berpengaruh pada imajinasi
anak. Dimana semakin tinggi imajinasi anak , ia akan berusaha untuk
mengungkapkannya dengan komunikasi. Imajinasi tersebut yang akan memunculkan
ide untuk berbuat sesuatu. Ketika anak memiliki ide, maka ia akan melakukan dan
mengekspresikannya dengan bahasa dia.
Sehingga komunikasi anak juga
terasah melalui permainan ini .
Menurut Curran
(1999), pretend play dapat mengasah kemampuan anak untuk bernarasi dan meningkatkan
kemampuan verbal anak dengan cerita yang ia sampaikan. Dengan bercerita anak
akan belajar berdialog dan menirukannya secara berulang. Kemampuan berbicara
yang meningkat akan membuat anak lebih diperhatikan. Hal ini membuat naka
merasa lebih percaya diri dan bahagia karena menjadi pusat perhatian.
4.
Meningkatkan
Hubungan Orang Tua Dan Anak
sumber : www.pexels.com
Orang terdekat yang berperan penting dalam pretend play adalah orang tua.
Nikmati masa melihatnya tumbuh dan berkembang dengan berusaha selalu ada di
sampingya. Percayalah, imajinasi anak itu sangat tinggi. Mereka dapat
memanfaatkan benda-benda disekitarnya untuk mendukung permainan peran yang
dilakukan. Ayah Bunda tidak perlu khawatir untuk menyiapkan mainan baru. Orang
tua hanya perlu terlibat dan mengawasi dalam permainan mereka. Karena kehadiran
orang tua menemani anak bermain adalah hal yang sangat penting bagi mereka.
Jadi usahakan untuk hadir secara utuh baik fisik dan psikis walupun tidak bisa
24 jam sehari.
Nah, itu dia Bunda sedikit ulasan mengenai pretend play dan manfaatnya
untuk tumbuh kembang anak. Jadi, terus dorong anak untuk tumbuh dan berkembang
ya Bund. Semoga bermanfaat.
Sumber :
Bergen, D. 2002. The Role of Pretend Play in Childrens Cognitive
Development. Early childhood Research and
Practice,v4i1pNa, ERIC Clearinghouse on Elementary and Early Childhood
Education.
Curran , J.M. 1999. Constrains of Pretend Play : Explicit and Implisit
Rules. Journal of Research Childhood
Education, 14., Academic Research Library, p.47-55.
Prafitri, Dianing. 2018. Membangun Softskill Anak Usia Dini melalui
Pretend Play.Institut Agama Islam Negeri Kudus. Vol.6, No.2, Jul-Desember 2018.
Rubin, K.H., Fein,G.G. and Vanderberg, B. 1983. Play. In Paul H. Musen
(ed), Handbook of Child Psychology.
New York, John Wiley and Sons.Inc.
Suminar, D.R. 1997. Pengaruh Permainan Pura-pura terhadap Perkembangan
Bahasa dan Kematangan Sosial Anak-anak Prasekolah. Thesis. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada
Post a Comment for "Manfaat "Pretend Play" untuk Perkembangan Anak"